Definisi Activity Based Costing

Definisi Activity Based Costing menurut Horngren dan Foster (2003:39) adalah: “An approach to costing that focuses on activities as the fundamental cost objects. It uses the costs these activities as the basis for assigning costs to other cost objects such as products, services or customer”.



Menurut Mulyadi (2003:40) Activity Based Costing systems (ABC systems) adalah:



Activity Based Costing adalah sistem informasi biaya yang berorientasi pada penyediaan informasi lengkap tentang aktivitas untuk memungkinkan personel perusahaan melakukan pengelolaan terhadap aktivitas. Sistem informasi ini menggunakan aktivitas sebagai basis serta pengurangan biaya dan penentuan secara akurat biaya produk atau jasa sebagai tujuan. Sistem informasi ini diterapkan dalam perusahaan manufaktur, jasa, dan dagang”.







Garrison dan Noreen (2003:316) mendefinisikan Activity Based Costing sebagai berikut: “Activity Based Costing is a costing method that is designed to provide managers cost information for strategic and other decision that potentially affect capacity and therefore ‘fixed’ costs”. Menurut Hansen dan Mowen (2003:122) adalah: “Activity Based Costing systems first trace cost to activities then to product….”.



Hilton, Maher, dan Selto (2006:14) memberikan pengertian Activity Based Costing sebagai berikut: “Activity Based Costing or ABC is a costing method that first assigns costs to activies and then to goods services based on how much each good or service use the activities”.Definisi Activity Based Costing



Jadi Activity Based Costing adalah:



Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Activity Based Costing adalah suatu pendekatan terhadap sistem akuntansi yang memfokuskan pada aktivitas yang dilakukan untuk memproduksi produk, dimana aktivitas tersebut merupakan titik akumulasi biaya yang mendasar.



Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas ini didasarkan pada konsep produk yang mengkonsumsi aktivitas dan aktivitas mengkonsumsi sumber daya. Dengan metode ini diharapkan manajemen dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah (aktivitas yang dipertimbangkan tidak memberi kontribusi terhadap nilai pelanggan atau terhadap kebutuhan organisasi).



sumber: ilmuakuntansi.web.id

0 Komentar