Pendidikan dikenal memiliki nilai ekonomi yang demikian tinggi, seperti yang dikemukakan oleh MJ Bowman mengenai the human investment revolution in economic thought. Bowman menyebutkan bahwa pembangunan sumber daya manusia menjadi aspek krusial dalam pertumbuhan ekonomi secara makro. Karena itu, mengacu pada laporan McKinsey Global Institute yang memprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2030, sudah sepatutnya Indonesia mempersiapkan diri pula untuk memenuhi kebutuhan 113 juta tenaga kerja yang terampil dan berkompetensi tinggi, sehingga lahan pekerjaan yang tersedia tetap dapat dikuasai oleh generasi penerus dari negeri sendiri. Indonesia patut berbangga diri karena sejak zaman dahulu, bangsa ini memiliki kekayaan melimpah yang menjadikan posisinya strategis di mata dunia. Meski begitu, harus disadari bahwa untuk mempertahankan kebesaran tersebut, dibutuhkan suatu upaya agar keberadaan Indonesia tetap diperhitungkan. Untuk melakukan hal tersebut, tentunya dibutuhkan peran aktif seluruh pihak, baik pemerintah, swasta, serta masyarakat.
Nenny Soemawinata, Managing Director Putera Sampoerna Foundation, sebuah institusi yang secara aktif menggalakkan program pemberdayaan pendidikan, mengungkapkan bahwa Indonesia sedang menghadapi sebuah tantangan besar untuk memajukan pendidikan di tanah air, dan transformasi pendidikan merupakan hal yang dibutuhkan. Kampanye edukasi dengan tema “Think Beyond the School” yang diperkenalkan oleh Putera Sampoerna Foundation beberapa saat lalu, ditujukan untuk menjawab hal tersebut. Melalui kampanye ini, Putera Sampoerna Foundation berupaya untuk memberikan pemahaman lebih baik kepada masyarakat mengenai pentingnya pemahaman akan alur pendidikan yang tepat. Meski tidak dapat memberikan perubahan secara instan, melalui penanaman pemahaman yang tepat, diharapkan masyarakat Indonesia akan mulai menyadari pentingnya memilih sistem edukasi yang akan mendukung masa depan generasi mendatang Indonesia.
Pentingnya memilih alur pendidikan yang tepat juga sejalan dengan hal yang diungkapkan oleh Psikolog Ratih Ibrahim bahwa terdapat banyak faktor yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memilih pendidikan, salah satu yang utama adalah memilih pendidikan berkualitas yang mampu mengakomodasi kemampuan dan bakat anak serta yang paling sesuai dengan karakteristik dan daya kembang setiap anak. Oleh karena itu dibutuhkan kejelian orang tua dalam mengidentifikasi potensi anak dan melakukan perencanaan alur pendidikan yang tepat.
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta mengarungi era abad 1, standar dan kualitas pendidikan harus terpenuhi. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dalam buku terbitannya Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI yang dikutip dari Jennifer Nichols menyebutkan empat prinsip standar pokok yang mampu mendukung pendidikan era modern ini adalah; pendidikan yang berfokus pada siswa, diterapkan secara kolaboratif, proses pembelajaran yang kontekstual serta sistem sekolah yang terintegrasi dengan masyarakat. Meski implementasi keempat aspek ini belum menjadi penitikberatan di sekolah pada umumnya, namun beberapa sekolah mulai melihatnya sebagai elemen penting untuk pengembangan kemampuan dan karakter siswa. Sampoerna Schools System adalah salah satu yang menerapkannya. Sampoerna Schools System merupakan system pendidikan terintegrasi pertama di Indonesia yang menerapkan kurikulum internasional berkualitas, mulai dari tingkat taman kanak-kanan hingga pendidikan menengah di bawah Sampoerna Academy, serta pendidikan tinggi di bawah Sampoerna University. Semua kurikulum yang diterapkan menggunakan bahasa Inggris, bahasa pengantar yang menjadi bekal untuk menembus kompetisi global, serta pendidikan yang berbasis pada Science, Technology, Engineering, Art dan Math (STEAM) sebuah basis keilmuan yang mendukung siswa untuk berpikir analitis dan kritis, juga berorientasi pada problem solving. Hal yang sebelumnya tidak umum ditemui pada sistem pengajaran di Indonesia.
Sebagai bagian dari Sampoerna Schools System, Sampoerna Academy menerapkan pembelajaran yang tidak hanya terbatas pada kelas. Belajar dapat terjadi setiap saat dan di banyak tempat. Setiap siswa didorong dan didukung untuk mengeksplorasi, menciptakan, dan mencari cara baru dalam memecahkan sebuah masalah guna membentuk kemampuan memecahkan masalah sejak dini. Selain itu, untuk memaksimalkan daya kreativitas, dinding ruang kelas didesain menarik dengan aneka ragam warna yang disesuaikan dengan usia didik. Mengasah keterampilan berkomunikasi dan daya pikir kritis, Sampoerna Academy juga menerapkan proses pembelajaran dengan pendekatan ‘student centre’ dimana siswa merupakan pusat dari seluruh pembelajaran. Siswa diajarkan untuk berani mempresentasikan suatu hal dalam kelompok, bercerita di depan kelas, serta didorong untuk dapat mengemukakan pendapatnya secara aktif. Sebagai tahap lanjutan di tingkat pendidikan tinggi, Sampoerna Schools System memiliki Sampoerna University, Universitas pertama di Indonesia yang memungkinkan siswa untuk mendapatkan tiga gelar dari universitas ternama dalam dan luar negeri, dengan waktu relatif lebih singkat yakni empat tahun melalui “Sampoerna University International Pathway Program”.Program pendidikan terpadu berskala internasional ini juga memudahkan mahasiswa Indonesia yang ingin mengenyam pendidikan di Amerika untuk melanjutkan pendidikan tinggi di universitas-universitas ternama di Amerika Serikat seperti Harvard dan Brown University. Di tengah kekhawatiran akan kompetisi di era masyarakat global ini, hadirnya Sampoerna Schools System di tengah sektor pendidikan di Indonesia diharapkan dapat memberikan pilihan lebih luas kepada masyarakat, akan pendidikan berkualitas internasional yang terjangkau. Karena pendidikan merupakan hak setiap warga negara, tanpa terkecuali.
Sumber: http://swa.co.id/business-update/sampoerna-foundation/transformasi-pendidikan-indonesia-guna-menjawab-persaingan-global
0 Komentar