Mahmud az-Zamakhshari dan Kontribusi Asia Tengah dalam Evolusi Pemikiran Linguistik Arab
Surabaya, 26 Agustus 2025 – Pada sesi International Conference on Management Technology, Engineering and Design yang berlangsung di Aryaduta Hotel Bali, Prof. Malika Nasirova, 9 Agustus 2025, Wakil Rektor Bidang Ilmu Pengetahuan di Oriental University Uzbekistan, menyampaikan presentasi penting dengan judul “Mahmud az-Zamakhshari dan Evolusi Pemikiran Linguistik Arab: Kontribusi Asia Tengah untuk Filologi Global.”
Dalam presentasinya, Prof. Nasirova mengangkat peran sentral Mahmud az-Zamakhshari, seorang ulama dan ahli bahasa dari Khorezm (sekarang bagian dari Uzbekistan) yang lahir pada tahun 1075. Zamakhshari adalah tokoh intelektual yang berhasil mengintegrasikan disiplin linguistik dan teologi dalam tradisi pemikiran Islam, khususnya aliran Mu‘tazilah yang menekankan penggunaan akal dalam memahami Al-Qur’an.
Empat karya utama Zamakhshari yang menjadi warisan intelektualnya adalah:
Al-Mufassal — Buku tata bahasa Arab yang merevolusi pengorganisasian kategori gramatikal menjadi tiga bagian utama (isim, fi‘l, huruf) dan selama lebih dari 800 tahun menjadi teks pokok dalam madrasah di wilayah Asia Tengah hingga Timur Tengah.
Asas al-Balaghah — Kamus retorika yang mengajarkan tidak hanya makna kata, tetapi juga penggunaan gaya bahasa yang indah dalam konteks puisi dan retorika.
Mukaddamatu-l-Adab — Pengantar bahasa Arab dengan pendekatan trilingual (Arab-Persia-Turkik), yang memudahkan pembelajar dari latar budaya berbeda memahami bahasa Arab secara komparatif.
Al-Kashshaf — Tafsir Al-Qur’an yang memadukan analisis gramatikal dan pendekatan rasionalis, memperlihatkan bagaimana tata bahasa dapat digunakan sebagai alat teologi untuk memahami teks suci.
Prof. Nasirova menegaskan pentingnya mengimbangi narasi sejarah filologi Arab yang selama ini didominasi oleh tokoh Arab dengan kontribusi dari sarjana non-Arab, khususnya dari Asia Tengah. "Zamakhshari bukan hanya simbol integrasi budaya, tetapi juga pelopor pendidikan multibahasa dan pendekatan humanistik yang rasional dalam ilmu bahasa dan teologi," ujarnya.
Presentasi ini menjadi pengingat bagi para akademisi untuk melihat warisan Islam dan ilmu bahasa secara lebih inklusif dan interdisipliner, mengakui peran wilayah Asia Tengah sebagai pusat intelektual, bukan sekadar pinggiran sejarah.
Acara yang diprakarsai oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Narotama Surabaya ini mendorong diskusi lintas bidang dalam rangka mendukung perkembangan revolusi industri 4.0 melalui kemajuan manajemen dan teknologi, sekaligus mengapresiasi kontribusi tradisi intelektual global yang beraneka ragam.
Editor: Amrun Rosyid
Leave a Comment